Selamat Datang di Blog ~D~ Ramadhoni...Jangan lupa membaca basmalah (بسم الله)sebelum memulai segala aktivitas kita, and jangan lupa dicomment ya blog saya...Ok d^^b Thank You...


Sebelumnya, apa yang dimaksud dengan orang yang berkarakter?

Karakter disebut juga dengan watak yaitu system daya juang yang menggunakan nilai-nilai moral yang terpatri dalam diri individu yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku. Watak adalah suatu konsep etis yang dalam penggambarannya sering dipakai kata “baik” atau ”buruk” dan menunjukkan arti normative yaitu mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu yang menjadi dasar individu atau perbuatannya dinilai oleh orang lain.

Dalam terminologi Islam, watak/karakter itu sama dengan akhlak yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa dan dengan sifat itu seseorang akan secara spontan dan dengan mudah memancarkan sikap dan perbuatan. Dalam berakhlak, agama islam mengajarkan untuk selalu berpegangan pada Al Qur-an, sebagaimana dicontohkan oleh baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (Al Hadist). Didalam Al Qur-an dan Al Hadist, semua watak yang baik dan buruk dijelaskan dengan rinci supaya manusia tidak salah dalam melangkah, inilah bentuk kesempurnaan dari pengajaran Allah kepada para hamba-Nya.

Karakter/watak bukanlah sesuatu yang bisa diperjual-belikan. Ia hanya bisa didapat dari pembelajaran (learning), pelatihan (coaching) dan pembimbingan dan konseling (guidance and counseling). Character building atau pembangunan watak adalah “never ending process”. Untuk membangun watak, perlu dilakukan internalisasi tata nilai, menyadari mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, membentuk kebiasaan dan menjadi teladan.

Bangsa yang maju bukanlah semata-mata yang punya teknologi tercanggih ataupun kekayaan alam terbesar, tetapi lebih kepada bangsa yang mempunyai watak (baik). Coba bayangkan apa yang akan terjadi jika sebuah Negara Super Power mempunyai watak buruk. Yang diinginkannya hanyalah menguasai wilayah Negara lain. Praktis, seluruh Negara didunia yang merasa terancam tidak akan tenang melihat “kerakusan” seperti itu dan mereka akan bersatu memboikot dan melawan Negara itu. Apa yang akan terjadi jika seluruh dunia membencinya? Tentu saja kehancuran yang akan datang. Peran watak bagi sebuah Negara sangatlah penting ibarat kemudi bagi sebuah kapal. [1]

Bagaimana kita dapat mengetahui karakter asli seseorang?

Ajaklah seorang tersebut melakukan perjalanan jauh (safar), sebagaimana atsar yang shahih di bawah ini dari shahabat Rasulullah, amirul mu'minin, khalifah ke-2 dalam Islam, Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu 'anhu.

Pernah ada seseorang yang memberikan persaksian di hadapan Umar bin Al-Khaththab, maka Umar pun berkata, “Aku tidak mengenalmu, dan tidak me-mudharat-kan engkau meskipun aku tidak mengenalmu. Datangkanlah orang yang mengenalmu.”

Maka ada seseorang dari para hadirin yang berkata, “Aku mengenalnya, wahai Amirul Mukminin.”

Umar berkata, “Dengan apa engkau mengenalnya?”

Orang itu berkata, “Dengan keshalihan dan keutamaannya.”

Umar berkata, “Apakah dia adalah tetangga dekatmu, yang engkau mengetahui kondisinya di malam hari dan di siang hari serta datang dan perginya?”

“Tidak.”

“Apakah dia pernah bermuamalah denganmu berkaitan dengan dirham dan dinar, yang keduanya merupakan indikasi sikap wara’ seseorang?” tanya Umar lagi.

“Tidak.”

Umar berkata lagi:

فَرَفِيْقُكَ فِي السَّفَرِ الَّذِي يُسْتَدَلُّ بِهِ عَلَى مَكَارِمِ الأَخْلاَقِ؟

“Apakah dia pernah menemanimu dalam safar (perjalanan jauh), yang safar merupakan indikasi mulianya akhlak seseorang?

Orang itu berkata, “Tidak.”

Umar menimpali, “Jika demikian engkau tidak mengenalnya.

(Atsar ini dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil 8/260 no 2637) [2]

Sungguh benar perkataan Umar, safar (perjalanan jauh) memang merupakan pengungkap akhlak (karakter) seseorang. Betapa banyak orang yang nampaknya mulia dan berkarakter baik di depan kita atau yang sehari-hari kita lihat namun tatkala kita ber-safar bersamanya dalam waktu yang lama dan jarak perjalanan yang jauh, tatkala kita berhadapan dengan kesulitan dan butuh akan pengorbanan, maka akan nampak karakternya yang asli, karakter yang baik ataukah karakter yang buruk?

Kita semua berlindung kepada Allah dari karakter-karakter yang buruk agar tidak bersemayam di dalam diri kita semua dan senantiasa kita meminta karakter-karakter yang baik kepada Allah agar dijadikan kita memilikinya...

Aamiin.

Kembali ke pertanyaan sesuai dengan judul di atas, Apakah anda orang yang berkarakter?

Bertanyalah kepada orang-orang disekitar anda...

--------Footnote-------------------------------------------------------------------------------------------

Comments (0)